tegas raut garis
wajahmu menggali ingatan
seterang
senyummu jejalkan ribuan lembar kenangan
yang ku susun sebagai
pagar, yang mesti ku jaga
agar ada
pertemuan yang mesti kita tengok
dimana
ruangruangnya penuh terisi kenangan
yang hangat
dalam pelukan lengan yang paling ibu
selalu terselip
dalam ingatan habiskan hari
dalam getar yang
menaruh kehidupan dalam jantungku
aku ingin
mengunjungimu,
merasakan
debaran yang tak mampu ku terjamahkan
sendirian ku
berjalan tanpa kakimu
yang pernah
kunyalakan sebagai obor
saat malam
dipenuhi keceriaan valentine day
dirimu terus
saja menyulam berlembar selimut kesepian
tanpa sedikitpun
memahami risauku
betapa samar
jejakmu untuk ku pahami
saat tanganmu
mengibas rindu yang mengepungku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar