senja yang menagih. rindu
yang tak pernah menutup pintu
selalu saja pulang ke dada
inangnya yang dermaga.
kesepian yang memeluk getir.
lekat, seperti kenangan
saat perahuperahu kecil
membuang sauh
dikelilingi bukitbukit
kering. biru laut. angin kering sabana
sudah berpuluh tahun tak
mencium amis pasang laut
bisikan ombak diantara
gemerisik pasir. yang tak pernah tua
begitu lampau dalam peta
mata kenangan. tak pernah melupa
layaknya menonton sinetron
yang penuh airmata
tanpa merdu okulele anakanak
nelayan. saat sauh membuang letih
seperti musafir dalam setiap
doanya. demikian rinduku pada dermagamu
senja dan keheningan. selalu diam belajar menunggu
layaknya angin yang bertiup. sulit terikat, namun
selalu dibutuhkan
seperti malam yang memberikan dingin
agar aku selalu dapat memeluk rindu. melelapkan
letih kekasihku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar