kenangan datang seperti buku yang hendak dibaca
tentang rindu yang tibatiba kehilangan
kegelisahan yang mencari pertemuan dalam mimpi
selalu gamblang dalam nyata, tak perlu
dibuktikan
di sini, dalam dada. ada nyeri yang terulang
aku melupa. bagaimana mencintaimu dengan
sederhana
mungkin harus begini. dalam kesendirianku
agar kesunyian lebih mampu mengikat rindu juga
bara di dadaku.
ini bukan tentang pertengkaran kita. bukan
tentang siapa yang lebih besar cintanya
tapi tentang siapa yang bisa mempertahankan
cintanya hingga akhir
rindu tak pernah menutup pintu
selalu saja pulang ke dada inangnya. seperti kenangan yang lekat
dalam hangat secangkir kopi yang pekat tanpa gula
sebab rindu kita demikian manis teraduk didalamnya
selalu ingin menikmatinya dalam kedamaian yang menagih
seperti ganggaman jemari sepasang kekasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar