senja yang pergi dalam genangan kopi
seperti ikhlas yang karib dalam tawanan
perih
selalu timbul tenggelam diusik musim
sementara riang mu biarkan aku dipeluk
cemas
ingatlah, euforia hanyalah sesaat
hanyalah pengembira ketika dirimu dipeluk musim
bunga
tidak selamanya tawa dapat menyenangkan sunyi
bahkan dapat memasungmu dalam kesedihan
ajarilah airmatamu dengan syukur
sehingga hatimu ikhlas saat senyum tak dapat hadirkan tawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar