senja pergi
menitipkan kelam pada lengan malam
yang selalu setia memeluknya dari
semilir bayu
pada lambaian ilalang yang mengusik
dubur serangga
juga liukan pinggul sampan yang
berkelit dari godaan ombak
hingga riaknya memecah mani bakau
kemudian bermuara pada kecupan di
bibir pantai
tempat rinduku berlabuh di dermaga
harap
saat ini disini
aku terperangkap dalam gairah alam
yang mengaca pada dirimu
dalam keteduhan senyum yang memeluk
hatiku
saat wangi riap rambut mu
diusik angin senja, bentangkan
berjuta rindu
hingga terurai dalam ombak debar
dada
riaknya memecah kesepianku
yang bermuara pada kerinduan akan
ceriahmu
mengusik asa tempat rinduku
berlabuh
ingin ku labuhkan cinta di dermaga
hatimu
namun engkau lebih memilih harumnya
cinta
dan membiarkan putaran waktu
mendewasakannya
sebab sejatinya cinta akan bermakna
jika kita menyikapinya dengan
dewasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar