di dadaku kau labuhkan kesalmu
rintih hatimu ciptakan miris gerimis
lambungkan rasa ibaku ke tempat yang aku tak tahu
hingga rasaku
menjerit. logikaku hilang
layaknya induk kehilangan anaknya. meradang dan terluka
lamatlamat lolongan resahmu
serupa erangan yang tak beritme memasung hati,
hingga
seluru rasaku terus terjaga menjarah ingatanku
bekukan hatiku dari duniaku dengan
memilihmu tak ingin pulang,
hingga aku melupa pada sepasang hati yang merindui ku
hatiku nelangsa memajangkan jarak
dipintu imajinasi mengajak bermain ayunan
mencuri waktu dari sedetik renggang
resahmu masuk merasukiku sematkan rindu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar