embun masih mengunci lelap kantukku
namun sapa mesramu menyambangi ku
pagi ini
setelah semalam kita cumbui rindu
hingga fajar
padahal penatku belum lunas mengemas
wajah rindumu
banggkitkan debar rindu yang laju
menziarahiku
sebab kita hanya maya yang
terperangkap nyata
dalam dekap bawah sadar yang
mengembara
sebagai muara tempat kita menampung
semua rindu
kita selalu mengurai rindu yang tak
pernah habis
bagai embun yang setia mengaliri
bibir daun
dimana kita selalu semaikan benih
cinta
hingga kemarau tak lagi meranggaskan
hati
sebab rindu adalah rasa yang selalu
singgah
pada debaran hati yang paling di
tunggu
kala harihari kian tersesat dan
tenggelam dalam kenangan
saat jarak datang menyambangi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar