kegelisahan
hidup selalu mengalir
mengikuti
peradaban, menyeretmu pada jalan pintas
yang telah menenggelamkan doa ibumu
dengan sebuah pilihan hidup, persetan
dengan moral
keimanan yang dulu karib, mulai
mengasingkan diri
berganti tempat dengan gelap malam
yang terlihat terang dari belahan dadamu
bibirmu yang bergincu mengaminkan setiap
dakwamu
dalam erangan yang sensual
bagimu memberi kenikmatan adalah nabi
yang paling di sayangi
yang telah membunuh penderitaan hidupmu
dengan rasa syukur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar