Senin, 12 Mei 2014

MENGINGAT KENANGAN KITA





mengingatmu, tersenyum sepanjang jalan
tertatih langkahku menggugat kenangan yang tak pernah ku nihilkan
melihat pendar matamu, yang selalu bercahaya menyergap sepi
telah menggilas harapan yang tak boleh ku lenyapkan
mengenangmu, dalam riak kerinduan
menjadikanku pemilik hati yang selalu berkubang kenangan

bagaimana aku bisa menghapus rasa kehilangan yang begitu lekat
padahal sudah lelah ingatanku terhempas waktu yang menjadi penuntun
kepergianmu adalah kealpaanku membaca lukamu

menunggumu, adalah gemuruh yang mengalahkan sepiku
layaknya peluit kereta yang terredam debar dadaku sendiri
menanyakanmu adalah cara mengusir penatku yang rimbun tumbuh
betapa lama kulupakan waktu yang melahirkan banyak katakata
dalam dadaku yang menyimpan banyak kerinduan

masih sendiri, belajar menggugurkan pengap kesepian
belajar menghapus resah yang sibuk diamdiam memikirkanmu
hingga rindu ini menjejali logika dengan bayangmu yang selalu hadir
hingga aku begitu mengenali rasa sakit yang kian akrab bertandang

kerinduankerinduan yang selalu bermuara di ingatanku 
harus ada kerelaan dan kematangan untuk memahami
sebab cinta bukan saja sekedar ada secara fisik tapi juga tiada
mengalir dalam setiap pertemuan, juga kepulangan
diwajahmu yang sunyi, sepiku berguguran jatuh

Tidak ada komentar: