tak ingin ku padamkan hasrat
dimatamu
selalu ku simpan bayangmu didalam dada
agar segalah lindap yang terasa
mampu ku enyahkan
selalu bisa kau membuatku, muntahkan
rindu
waktu mulai memasuki musimnya.
perlahan membebat kalbu
begitu sunyi. hingga terdengar
gemerisik dedaunan luruh
dalam bayang usia yang menyuburkan
uban di kepala
tapi yakinlah aku tak pernah
tersesat dihajar sepi
waktu terus menghampiri dalam ruang
tunggu
aroma kopi yang merebak, puntung
rokok yang berserak,
kedip monitor yang membawah kabar.
semuanya terasa sesak
juga segala kenangan yang terbawa
dengan tulus
semuanya adalah cinta yang
menunggu. tak mampu diredakan
semuanya memuara dalam luka dan
airmata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar