menunggumu. diruang tunggu
gelisah, seperti waktu yang tergesa
pergi dan datang
menumpuk mengirim sepi, terasing
tanpa senyum
ketika semua harus dibawah pulang
ke dalam kepulangan yang wangi
dimana kursikursi ikhlas membuka
harapan
untuk kusandarkan segalanya
segala yang ditinggalkan untuk
kembali
membuangku ke dalam lubang tanpa
tepi
seperti jarak yang selalu setia
menyimpan rahasia
asinnya jarak adalah hausnya rindu.
tak mampu ku redam
selalu ku reguk tak pernah lepas
mengikat
namun jarak selalu mengikat
dalam matrimonial yang menyesakkan
dada
kekosongan selalu menyergap bagaikan
badai
mengilas asa yang tak ingin ku
lenyapkan
sebab ingatan tentangmu mengepungku
begitu pekat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar