kekasih
kita telah semai benih cinta lain
diatas ladang hati yang telah lebih
dulu tumbuh
dengan membiarkan raga terpasung
tanpa saling menuntun
untuk menemukan kembali mimpimimpi
purba
namun kita bersepakat membangun
mimpimimpi lain
yang lebih indah dengan saling memiliki
hati
saling menuntun dan mendikte jiwa
kekasih
haruskah asa kita membeku dalam
gigil kerinduan
ataukah kita yang terlalu banyak
berharap
saat kita lelah dalam rasa yang
mendikte jiwa
lalu kita bicara dengan hati
tanpa menyembunyikan rasa dan sejuta
sesal
membuat kita selalu terus terjaga
dalam mimpimimpi indah yang tak
bertepi
kekasih
seharusnya kita bicara,
laikkah cinta ini kita tuntun
menuju altar
ataukah kita terus bercinta dengan
jiwa tanpa raga
sedangkan keinginan untuk memiliki
seutuhnya begitu membadai
kekasihku
aku ambigu,……..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar