dalam gigil rinduku,
imajinasiku menerawang
membayangkan kamu memeluk punggungku
mengusir hawa kesepian yang menyelinap
menanggalkan mimpiku
antara gamang dan pasti kurasa hadirmu diatas dipanku
lalu merebahkan tubuh birahimu
di dadaku yang terbuka hingga hasrat merayapi sendi nadiku
memilin mimpi kemarau akan hujan yang menjadikannya semi
kita berbagi gairah yang terus meniti puncak hingga pelangi
hinggah keluhku tak lagi membeku dan malampun tak membeku
hingga aku pun bebas memujamu, dengan lidah hangatku
ahh biarlah cinta serupa api yang membakar jiwa
laiknya juliet dengan rasanya yang tulus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar