Sabtu, 24 Maret 2012

BERTEDUH



rinai masih menyisahkan genangan dalam perjalanan
aku begitu menyukai saatsaat itu
dimana kamu memandangku dalam gigil
dan aku benci senja ini
sebab kamu tak hadir saat menunggu hujan reda

ku biarkan luruh hujan jatuh di kaca jendela
laluh jatuh menggenangi halaman halte
sembari memikirkan kau menghangatkan gigil hatiku
dengan wajah sendumu dalam sisa beku hujan

setelah kepulanganku saat ini
aku akan belajar melupakan pertigaan hatimu
lorongnya terlalu sempit dan sulit di mengerti
untuk mata dusunku yang kebingunan tentang cinta

Tidak ada komentar: