rinai masih menyisahkan genangan dalam perjalanan
aku begitu menyukai saatsaat itu
dimana kamu memandangku dalam gigil
dan aku benci senja ini
sebab kamu tak hadir saat menunggu hujan reda
ku biarkan luruh hujan jatuh di kaca jendela
laluh jatuh menggenangi halaman halte
sembari memikirkan kau menghangatkan gigil hatiku
dengan wajah sendumu dalam sisa beku hujan
setelah kepulanganku saat ini
aku akan belajar melupakan pertigaan hatimu
lorongnya terlalu sempit dan sulit di mengertiuntuk mata dusunku yang kebingunan tentang cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar