senja baru saja pergi
saat jakarta kembali mendekapku lekat
sebentar membuang penat mananti janji
tentang rindumu yang kau lukis sepanjang stasiun
juga gema tawamu di sela gedung pencakar langit
teriris runcing di selasela aktifitas yang semrawut
duduk di bangku stasiun lusuh terminal
di bawah kepak angin menusuk sumsum
musim dingin yang menawarkan gerimis dan rinai hujan
pada dinding kota yang bisu
mengalir wajahmu yang sumringah
mengisi ruang rindu penuhi telaga hati
ada yang tertinggal,.. seraut wajah tirusmu
yang hanya tergambar dalam kanvas imajiku
“aku disini mencincang sepi mengurai rindu
dari tidur perjalanan dalam bisikan kerinduan
menunggu kereta yang mengantarku ke tempatmu
dimana kau bangunkan aku dalam bisik keyakinan
menyusuri loronglorong kenangan tempat cintaku di titipkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar