selalu ku titip sebuah email rindu
buatmu
saat malam mulai menua dengan
harapan
kau membacanya saat siang dan senja
mu
disana aku selalu menatapmu penuh
rindu
doaku menungguimu akan jelma
taburan mawar
saat ku lingkari kalender pertemuan
pertama kita
meskipun helai alamanak terus gugur
gantikan musim
aku tetap memilih jalan pada diari cinta
ku
yang mulai membatu menjadi garam
mengapa engkau masih bersetia pada
masalalu
lalu melupa padaku yang selalu
menanam senyum di pijar matamu
menunggui malammu dengan doadoa
berbau kemenyan
sebelum fajar merapat dan kita
berkemas menujuh akad?