ketika unjuk rasa sudah tak lagi
tabu
para kaki tangan tirani turun ke
jalan
berbaur dengan keluh jelata
bersembunyi di balik jeritan hati nurani
rakyat
namun diamdiam mohon petunjuk dan
restu penguasa
lalu rekayasa di daulat atas nama
keamanan dan stabilitas bangsa
bedil di tembakkan pada wajah kalut
tanpa dosa
untuk apa berjibaku melepaskan
belenggu kebebasan
jika aspirasi selalu tercampak di
bak sampah
sebab pemberontak selalu bertukar
piring makan dengan penguasa
diamlah dalam memilih sebab kita
banyak
diam mungkin itu lebih baik,
diam bukan karena kalah
tapi diam adalah strategi perang
jika tak bersatu
siasialah bertukar nyawa dengan
bendera
berhentilah memilih serigala
berbulu domba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar