Senin, 30 April 2012

ZAMAN TELAH BERUBAH


embun tak pernah lagi melunturkan debu jalanan
sebab terpanggang gelisah gedung pencakar langit
tak lagi bisa bedakan siang dan malam
jika sengau suara adzan tak pernah mengurai serat jiwa

luku petani aus tinggalkan jejak, petakan kenangan
di jantungmu bumi, tak lagi merimbun rose liar
tempat murai memadu kasih labuhkan keluh
semuanya telah berpindah dalam miniatur taman
setelah kerbau tak lagi menarik mata bajak
sebab lenguhnya telah tergantikan bising knalpot traktor

tergiang sisa suara dari gerbang dusun
saat canda perawan di pematang sawah
tergadai cekikikan mesum di kamar hotel berbintang
yakini galau hati tak dapat merubah jadi prahara
saat resah terlipat rapi dalam tangis kehidupan

mengapah harus memilih serat ilusi
bila hidup semakin terjal
setelah kehidupan hanya labuhkan keluh dalam igauan
tapi itulah perubahan zaman,
siapa mau terpanggang gelisah
jika akhlak sudah tak lagi tertaut agama
sebab hidup harus di siasati

Tidak ada komentar: