Kamis, 03 Mei 2012

BUNDA



bunda
kemana petuahmu yang aku sebut kolot
kemana rangkaian lokomotif perintahmu
yang aku sebut nyanyian kampungan
sudah bisukah
saat uban menggiringmu menapaki senja usia
bunda
aku menyesal menyebutmu demikian
setelah pergimu aku menyesalinya
mengapa aku tak ingin menemanimu
memandang mentari yang mengatupkan mata jingganya
bunda
tanpa keluh dalam peluhmu
dzikir menjadi nyanyian bibirmu
tak lekang waktu pujianmu pada sang khalik
retinamu dalam rabun
masih saja tajam menukik pada ayatayat Suci
bunda
aku iri melihatmu banyak menanak bekal
dalam sisa perjalanan mu
bunda Tuhan begitu mencintaimu 

Tidak ada komentar: