dalam kesepian kita saling bersalin
resah
hingga ladangladang kemarau kembali
semi
meski rabun kembali tak awas
melirik jalan pulang
sebab cahaya kian jauh dan waktu
kian laju pada segala jejak
kita terjerat pada kebahagiaan semu
hingga memilih untuk saling merawat
dalam pertemuan
tak pernah ada kata vacansi
sebab putaran waktu adalah berjuta
ingin yang harus berpadu
untuk mengsakralkan rindu dalam
pertemuan
kerinduan tibatiba menjadi tangan
kekar
kuat menjangkau mimpi
yang selalu terbaca dalam jejak
yang tertinggal
dalam peta yang menyerupai doa yang
selalu dijejalkan
salahkah kita saling bermimpi,
mimpi yang begitu menghangatkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar