Selasa, 01 Mei 2012

YATIM


takdir telah mematahkan bahu ayah
tempat ibu bersandar menumpahkan gelisah
yang selalu mengalir ke dalam dadanya
lalu menganak sungai dalam pelupuk lentik
dimana rimba duka bermukim menjangkau nadinadinya

namun ibu tetap menjadi lelaki yang kekar
membangun kota yang cerah saat lapar selalu bertandang
santun melahirkan mawar di rahimnya
saat mendung kembali berkisah
meski rimba duka tetap bermusim di dada
kamu masih tetap mananak dalam rahasia hati

Tidak ada komentar: