Sabtu, 17 November 2012

GURAU SENJA MU TENTANG HIDUP




senja yang teduh, seduhan hangat kopi
sesungging senyum, sebuah kerling mesra
dan aroma rambutmu seusai keramas
adalah rindu yang menghangatkan malam
yang selalu kita rahasiakan
dimana kau menari
mirip gadis desa di perhelatan kampung
lalu kita susuri malam bersama diranjang
dengan kerinduankerinduan yang nakal

jingga indah yang merambat pergi
dalam tautan lengan malam
wajah tirusmu sumringah, jauhkan gelisah hidup
saat secangkir kopi kau suguhkan
dengan singkong rebus pada saat kantong tiris
di sela tawamu yang menembus badai kehidupan
“pa jangan gelisah dengan harga barang yang naik
tapi resahlah jika harga diri kita melorot”

kelakar renyahmu semaikan imajiku
melelehkan helaihelai makna
melupa mataair kearifan dan hakikat rasa
ku sadar kini kita hanya bagian dari tanah gersang
yang menjadi lahan empuk kaum politisi

Tidak ada komentar: