aku
menyukai rindu
karena
hanya dialah yang mempertemukan
aku
dengan bayangmu dalam ingatan
sungguh,
aku memilihnya,
sebab
disanalah luka dan cinta menyatu
kesedihan,
jangan
biarkan berumah di matamu
sembunyikanlah
dalam lekuk senyummu
sebab
kita adalah sepasang hati
yang
berjauhan tapi saling merindu
jika
Tuhan mengabulkan pintaku
bisakah
kamu beritahu aku, secepatnya
bahwa
kamu juga merinduiku
agar
resahku tak lagi tumbuh subur,
sebelum
rinduku berangkat tidur
agar
aku tak kehilangan bayangmu dalam mimpiku
juga
getar hati ini kehilangan debarnya
merinduimu
seringkali
lebih membahagiakan
daripada
memilikimu
sebab
rindu dan mimpi selalu bersekutu
melahirkan
sosokmu di setiap waktuku
dimana
senyum dan binar matamu
adalah
rahasia hati yang selalu sulit ku takar
ahh
selalu ingin ku bersahabat dengan malam
dimana
segala rutinitas selalu diam dalam hening
di
situlah senyum dan binar matamu datang bertandang
bagiku
malam yang hening
adalah
cermin jiwa yang memantulkan bayangmu
tak
ingin ku kabarkan rinduku
sebab
ku khawatirkan senja akan mengaburkannya
dan
dirimu tak pernah sempat merasakan ku merinduimu
jika
kamu adalah laut
maka
akulah sungai yang mengalir dari gunung,
betapapun
jauhnya rinduku mengalir
hujan
pasti akan mempertemukan kita di muara yang sama
dimana
aku merasakan asinnya embun yang merinai di matamu
tahukah
kamu,
mengapa
aku selalu ingin
mematung
di saat menatap kedip monitor
sebab
disana ada wajahmu,
dimana
aku terjerat
jeratan
yang mempesonaku
untuk
selalu melihat senyummu
seolah
fajar penghangat hidupku
meski
kadang signal menyembunyikan denyut nadinya
tapi
ku selalu bersiasat
untuk
bertukar kabar dengan suaramu
karena
cinta kita telah tersesat di rimbunnya jarak
dimana
kita sepakat menjadi sepasang jejak
saling
menguatkan dan menyeimbangkan sepanjang jalan
dimana
kecemasan tak pernah mampu menakutiku
sebab
kehilangan dirimulah yang paling ku takutkan
tak
pernah ku lelah merinduimu
karena
dirimu tak pernah lelah mengingatkanku