sungguh,
pernah
kusesali mengenal dirimu
karena
luka dan kelammu,
tapi
begitu mengenalmu, aku tak mampu
menterjamahkan
setitik embun
yang
menggantung di sudut retinamu
begitu
misteri, selalu sulit ku takar dalam tatapmu
sungguh,
aku tersesat pada jejak rasa,
saat
peta kelammu ku hapus
dan
jarak makin menjauhkanmu dariku
aku
layaknya pengembara sesat
yang
tak kunjung menemukan jejak rindumu
hinga
dimana keraguan ku tumbuh subur
tak
ingin ku titip rinduku pada senja
karena
ku takut malam akan mengaburkan rasaku
dan
dirimu tak pernah sempat merasakan rinduku
mungkin
kamu tak pernah tahu
mengapa
setiap hari selalu ku kirim email rindu untukmu
karena
disanalah cintaku berdiang dari gigil sepi
jika
kamu tahu itu dan berniat pergi
pergilah,
sebab hatimu telah berurat akar didadaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar