saat
pisah kita selalu saja salah
menafsirkan
kerinduan dengan kecemburuan
hingga
kita selalu memeras asinnya airmata
saat
jiwa mengaduh ketika sepi datang bertandang
rindu
laiknya candu
selalu
mencuri hasrat ingin bertemu
dalam
asinnnya kesepian yang merahim
tempat
hati menaruh harap
ku
harap kita tak terlalu kaku
dalam
menafsirkan sebuah isyarat hati
agar
tiada mengutuk kesepian menjadi sarapan
yang
matang dalam menu pagi yang dermaga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar