setiap malam selalu kupunguti resah
hingga tepian pagi
seolah fajar selalu memberi harapan
membangunkan aku dari tidur
panjangku
agar bukan menjadi sebuah impian
yang melelahkan
sesekali ku bentang sajadah
seperti seorang musafir yang
kehilangan arah
memohon petunjuk hingga waktu benar
memungutku
agar kita bisa membaca hati yang
merindu
malam ini aku resah melihatmu
raguku memilih kata sebagai
ungkapan rindu
aku takut semakin riuh menafsirkan
mimpi
lalu kita saling menggelepar
menahan hasrat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar