kemarin kita memulai sebuah
percakapan
dari sebuah rasa yang hanya
menawarkan sekumpulan kelam
harus ku akui makna tak sepaham
selalu kita bangun
meresapkan asinnya kenangan lalu
yang diamdiam telah membunuh
kemesraan kita
di mana kita selalu saling
mencurigai
telah membakar peta perjalanan kita
hingga ribuan kecemasan tak pernah
terjawab
bagaimana harus melewati sebuah
jalan
menujuh muara yang sama yang
bernama bahagia
hari ini saat senja memasuki
pelukan malam
kita bercakap tentang pagi dengan
menanak mimpi
pada sepasang tungku tempat jari
jemari kita tertaut
pada pendiangan yang sama
di mana kita selalu menghangatkan
harihari indah
saat hasrat dan takdir menumpahkan
wangi aromanya
lalu kita sepakat bertukar hasrat
hati
dengan suatu keyakinan
bisa saling menyempurnakan dalam
amin
agar cinta ini tetap terjaga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar