Senin, 19 Desember 2011

HARUSKAH II


mungkin ku hanya bayang yang menyelinap
diam dalam ruang sunyi mu
rasa yang lahir dari sebuah kesepian
yang selalu terbenam oleh sunset candamu,
seseorang yang tak pasti kau ingat
saat sukamu berkelana
walau hanya sedetik waktu
 
sehingga mencintaimu harus
kusiapkan hatiku dalam sebuah kepedihan
meskipun aku harus menjelma sebagai penghapus
yang selalu setia menghapus salahmu
demi membenarkan egomu dari rasa sukamu
sebab pada saatnya, pasti akan ada kehilafan
 
sehingga mencintaimu harus
kusiapkan hatiku dalam sebuah pengorbanan  
meskipun aku harus menjelma jadi sebulir air
yang kau keringkan sehabis mandi
demi menyegarkan tubuhmu
sebab pada saatnya, pasti akan ada kehilangan
 
sehingga mencintaimu harus
kusiapkan hatiku dalam sebuah perpisahan
meskipun ku harus menjelma bagai sebatang korek api
yang kau buang selepas padam
usai menerangi jalanmu
sebab pada saatnya, pasti akan ada kematian
 
ataukah aku terlalu naif akan cintamu
sehingga aku kehilangan logika?

Tidak ada komentar: