mungkin ku hanya
bayang yang menyelinap
diam dalam
ruang sunyi mu
rasa yang lahir
dari sebuah kesepian
yang selalu terbenam oleh sunset candamu,
seseorang
yang tak pasti kau ingat
saat
sukamu berkelana
walau hanya sedetik waktu
sehingga mencintaimu
harus
kusiapkan
hatiku dalam
sebuah kepedihan
meskipun aku harus menjelma sebagai penghapus
yang selalu setia menghapus salahmu
demi membenarkan egomu dari rasa sukamu
sebab
pada saatnya, pasti akan ada kehilafan
sehingga mencintaimu
harus
kusiapkan
hatiku dalam
sebuah pengorbanan
meskipun aku harus menjelma jadi sebulir air
yang kau keringkan sehabis mandi
demi menyegarkan tubuhmu
sebab
pada saatnya, pasti akan ada kehilangan
sehingga mencintaimu
harus
kusiapkan
hatiku dalam
sebuah perpisahan
meskipun ku harus menjelma bagai sebatang korek api
yang kau
buang selepas padam
usai menerangi jalanmu
sebab
pada saatnya, pasti akan ada kematian
ataukah aku terlalu naif akan cintamu
sehingga aku kehilangan logika?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar