Aku tak pernah mengerti
Mengapa cintaku tumpah dihatimu
Yang aku tahu aku mengenalmu
Seperti air yang memadamkan api
Dingin, sejuk, teduh, dan lembut
Sisahkan kepulan_kepulan rindu juga bara cinta
Aku juga tak pernah tahu
Saat bentangan nasib rekat satukan
kita
Dalam intens pertemuan_pertemuan
rindu
Perhatian_perhatian kecil, apresiasi_apresiasi manis
Mengusik rasa, menawan berlaksa galau hati
Pesona mu kian dasyat menjeratku
dalam rasa sayang
Membuat jiwaku terbelenggu rasa
setia
Aku juga masih saja tak mengerti
Sebab setiap dustamu adalah mijizat
yang kupercaya
Sehingga belatimu menghujamku
dengan keras
Aku masih saja nanar tak percaya
Memandang bengis senyum juga tawa
kemenanganmu
Takdirkah aku, harus menerima balas
dendam masalalumu
Jujur aku tak akan pernah menyesali
takdir ini
Karena rasa sayang itu masih tetap kujaga
Aku memilih memaafkanmu
Pun membiarkanmu memilih
Untuk tetap berjalan bersama
karmamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar