ku tak akan pungkiri
sintal
tubuhmu memaksaku lari dalam pelukanmu
resah
menyergapku bersetubuh dalam desah berbisa
tangan_tangan
malam, kekar mengerayangi aura liarmu
menggali
lubang dan menguburkan mentari retak
mata
binalmu beriak getarkan degub gelombang hasrat
aku
terdampar mengeliat pada bibir pantai mu
sauh
biduk ku bergetar pada liang lautmu, menggeliatkan sunyi
rebahkan
ombak gairah, pecahkan karang
aku
terdampar pada gelambir lunak kelamin ubur_ubur
mengalir
tenang terengut hanyut pada kegatalan eksotik
jiwa
yang gelisah pewaris remah_remah kehidupan
berselingan
menayangkan terang dan temaram
seakan
harap, hadir, lenyap dan berselisih dengan sedih
sebab
petualang telah mengangkangi puing_puing surga
merengkuh
maut, demi birahi berdenyut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar