Selasa, 18 Januari 2011

JALANG KU



ku  tak akan pungkiri
sintal tubuhmu memaksaku lari dalam pelukanmu
resah menyergapku bersetubuh dalam desah berbisa
tangan_tangan malam, kekar mengerayangi aura liarmu
menggali lubang dan menguburkan mentari retak

mata binalmu beriak getarkan degub gelombang hasrat
aku terdampar mengeliat pada bibir pantai mu
sauh biduk ku bergetar pada liang lautmu, menggeliatkan sunyi
rebahkan ombak gairah, pecahkan karang
aku terdampar pada gelambir lunak kelamin ubur_ubur
mengalir tenang terengut hanyut pada kegatalan eksotik

jiwa yang gelisah pewaris remah_remah kehidupan
berselingan menayangkan terang dan temaram
seakan harap, hadir, lenyap dan berselisih dengan sedih
sebab petualang telah mengangkangi puing_puing surga
merengkuh maut, demi birahi berdenyut

Tidak ada komentar: