waktu terus
mencair, mengalirkan kenangan
hanyutkan
musim yang terpasung.
dalam
labirin waktu yang terus bertahta
jalan ini
semakin lenggang menuju kefanaan.
hingga
kita alpa merayu doa,
menukari
hidup dengan menanak bekal menujuh akhirat.
rotasi
waktu bertukar tempat bersalin warna.
layaknya
gugur daun, gantikan musim
pada
mulanya hidup,kemudian cinta dan akhirnya ajal
namun apakah
yang dapat kita tangkap
dari
pesan daun bersalin warna?
kita tak
pernah tahu, sebab hidup itu sendiri memang berlaksa warna
kita selalu taburi dengan mimpi
dan sejarah, juga angan dan puing
jari_jari musim meramu suka_duka dalam setiap rongsokan peristiwa
satu hal yang pasti kita tahu …
tak ada yang kekal dalam bentuk, juga abadi dalam warna
sebab sempurna bukan milik kita, tetapi milik Dia Sang Pemberi Hidup
kita hanya penyaksi derap kereta penghabisan menujuh keranda
pengasingan.
dimana Tuhan menyimpan Cintanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar