tak pernah ada rasa yang membisu
tak pernah ada asa yang membeku
meski keluhnya membatu dalam detak
dada
namun cintanya merahim turun
temurun
menanggalkan kenangan yang ranum
ketika purnama lewati gurun saat
malam silam
janganlah terus memikirkan
malammalam yang telah gagal
saat peluh kita mengering usai
memetik bintang
dalam ranjang penuh kenangan yang
selalu gagal
embun masih mengunci lelap
namun waktu telah mengetuk pintu
dalam buaian pagi belia
ketika anakanak malam masih terjaga
saatnya menabur benih tempat assa
bermuara
jangan biarkan terbengkalai di hari depan
meski cuma seikat kebaikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar