Rabu, 08 Juni 2011

GADIS PEMETIK BUNGA KAPAS


rindu menatap mentari yang pulang
isyaratkan kelam dibalik punggung bukit
juga gerai kabut selimuti ngarai saat fajar merekah
lahirkan tetes embun di di kelopak rekah mawar liar
seperti itulah kerinduanku menikmati rekah senyummu
saat jemari tanganmu memetik bunga kapas
dari reranting harap berlaksa rindu
ingin ku padam penatmu diantara kegelisahan hati
tempat mu bersandar muntahkan resa kala penat merajai raga
jika bianglala tak pernah letih warnai asa, usai badai
mestinya aku ada disisimu menopang harap
tapi pernahkah malam menolak dirajam gulita
karena dia tahu rembulan akan menemani kelamnya
saat ini aku ingin kau tahu itu
agar cinta kita tetap terjaga
kekasih jika bukan karena kamu
benih rindu ini tak akan pernah tumbuh subur
di setiap lereng hatiku (farmvile love)

Tidak ada komentar: