Sabtu, 18 Juni 2011

PEREMPUAN PEMBERANI




anakku hari ini kami melepasmu pergi
meski sedikit bekal yang kamu bawah
jujur tak bisa lagi kami menanaknya
lebih banyak untuk bekalmu saat ini
sebab huma tak lagi panen akibat kemarau hidup
telah meranggaskan keperkasaan ayah
sisahkan uban dan renta di kening pagi saat usia mulai silam
ibumu juga tak bisa lagi memerah susu
sebab dadanya terlalu kering oleh derita
yang memeta pada keriputnya

hari ini kami melepasmu buah hatiku
pada gerbang kehidupan pilihanmu sendiri
tempat engkau memetik bintang
sebab kamu bukan lagi bocah
penikmat dongeng saat tidur dalam buaian doa
sebelum memahat manisnya asamu
saat bocah ketika kamu melukis impianmu

anakku,.. maafkanlah kami
jika bekalmu tak memadai saat tinggalkan huma
engkau harus mencarinya sendiri
sebab ayah bundamu bermandi keluh
demi sebuah pertarungan dalam doa juga harap

saat ini jika pergimu masih menemukan alpa
jangan pernah ulangi dalam perjalananmu
walau kebenaran dimata orang lain adalah keyakinan
belum tentu lahirkan mutiara
sebab kamu akan membelah tiram
diasinnya laut kehidupanmu
janganlah terpesona dengan warna pelangi
sebab badai akan memudarkannya
jika kegamangan memapahmu
jangan terlena dengan mayanya
sejatinya pemegang kunci kehidupan kadang mengujimu
agar hikmatnya dapat tertanam dalam hatimu

Tidak ada komentar: