rumah ditepi dangau
pernah membuat kehangatan
ketika genangan kenangan dalam
kerahiman
tempat mengolah diri bertudung
kemarau hidup
tempat ayah dan bunda menanak bekal
menuju pengembaraan dihari nanti
bila kelak menjalani hidup
sebab jalanan selalu berliku dan
curam
kadang kaki goyah tetapi dipaksa
terus berdiri
kadang retas airmata tetapi tetap
tersenyum
pun teruslah berjalan
sebab rotasi waktu akan
meninggalkanmu
jauh tertinggal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar