Minggu, 26 Juni 2011

WANITA BERPAYUNG HITAM


wanita berbahasa batu
keluhnya memeta kepedihan
tak ada yang taburkan rindu
jejakjejak tinggalkan seteru luka
lirih tanpa makna teranyam
menapaki sisa hari yang merunduk kelam
dalam segumpal asa yang masih rahasia

oh dambaan mengapa kau tikam
kegelisahan ke dalam debar dada 
setelah cinta lama bertahta dalam mahligai hati
dengan menganyam kesetiaan dalam purnama
pun menenun kerinduan dibawah jelaga mentari
padahal harihariku tak terpercik api khianat
kecuali indahnya asa yang senantiasa bermekaran
jika diharuskan memilih
biarlah saat menapak  sisa isak
agar dapat dikenang sepanjang jalan pulang
setelah cinta di hati terlanjur berkeping
jika esok gelisah masih terbawah ke ruang hati
maka jangan pernah kembali hanya menebar kenangan
karena gairah mulai tersingkir saat usia bertambah

Tidak ada komentar: