penat masih mengemas indahnya mimpi
saat embun lelah mengetuk pintu
usai dikutuk mentari karena
memalsukan hari
saat kerinduan kehilangan gapai
airmata tak berlubuk meski menganak
sungai
saat kerut di kening adalah padang
tandus tanpa semai
goyah berpijak saat asa tak terraih
karena engkau sejatinya bunga
surgawi
yang selalu terjaga aroma kejelitaan
yang terwarisi saat dongeng
penghantar tidur
usai silamnya sejarah
pertiwi yang rentah pengasuh bumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar