laiknya sepasang rel
demikianlah cinta kita
selalu memanggul beban rindu
singgahi halte demi halte
sekat selalu menjelma
tak bisa memeluk dan mengecup
keinginan selalu di selimuti
laksana hujan meninggalkan gigil
yang menyimpan rahasia dalam setiap
tanya
hingga lelah menyulam musim
kita juga sering membohongi
kenyataan,
saat menutup kebersamaan dengan
kemesraan
kemudian membukanya di tepian
kesepian
kadang aku menyeretmu dari mimpi ke
alam nyata
lalu kita bercumbu dalam segala
musim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar