selalu ada emailemail rindu
yang kau tulis pada kedip monitor
terlipat rapi dalam sebuah chating
di tepi kanan
ada sebuah keraguan yang merambat
saat kental kopi malamku mengusir
kantuk
meski raga kian rapu oleh migren
yang mendera
saat modem memberi suar
kangen katamu, membuatku cepat
terjaga
dari pelukan lengan malam
yang mengisyaratkan waktu
untuk rehat dari segalah rutinitas
kau datang dengan senyum biru
diakhir malam
mengajakku menanak rindu pada
setiap pendar purnama
jujur mengenalmu laiknya meyakinkan
kehilangan
meski retas airmata hanya mencatat
kekosongan
seperti sebuah wasiat seusai wakaf
demi sesuatu yang bernama rindu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar