jika hidup ini di ibaratkan buku
maka aku layaknya buku yang lapuk
oleh cuaca
samar dan memar oleh luka
tak bisa ditebak gambar sampulnya
judulnya hanya kenangan dalam
menatap jaman
daftar isinya hanya rentetan
peristiwa
yang mengerutkan kening
dari frasefrase kehidupan
dalam melepas jerat nasib yang
melilitku
pun bagaimana aku keluar dari
persoalan hidupku
dimana hujan tanya menuntut jawab
yang bisa menyesatkan pikiran juga
melemahkan langkah
sebab hidup ini banyak menemui
kemungkinan
laiknya angin menandakan musimnya
selalu berubah dalam setiap detik
waktu
penutupnya adalah doa dan asa untuk
masa depan
tentangku, tentangmu, yang selalu
kugenggam
dengan keyakinan bahwa esok lebih
baik dari kemarin
tapi waktu memilih berhenti melukis
mimpi pada pagi
sebab tak layak kamu bersemayam
dalam tahta keruhku
jujur aku merindumu
layaknya segelas air pelepas dahaga
namun yang kuminum adalah asinnya
airmataku
dan riwayat ini kurangkumkan pada
kesadaran diri
bahwa aku akan mengambil hikmahnya
saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar