bunda
peluh selalu jatuh di keningmu
mengaliri kenyataan hidup yang
keras
lahirkan kerut beribu beban
kecemasan anakanakmu
dalam sujud diatas sajadah yang
melapisi tanah
agar memudahkan langkah mereka
menujuh masa depan
bunda
petuahmu laksana lengking peluit
kereta
yang menarik gerbong perintah
menujuh stasiun
saat keraguan mengiringi senja
usiamu
dengan harap anakmu tak lagi mengendong
kepedihan
karena tak pernah tercecer
sedikitpun
dalam menjalani kehidupan di atas
rel
bunda
tanpa keluh dalam peluhmu
sebab dzikir selalu menjadi nyanyian
saat lelahmu
retina dalam rabunmu
masih saja tajam menukik pada
ayatayat suci
sebagai lentera dalam perjalananmu
memandang mentari yang mengatupkan
mata jingganya
dalam sisa perjalanan mu
dimana Tuhan menyimpan cinta pada
umatnya
SELAMAT JALAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar