waktu hanya sisakan jerat
dalam hasrat mencari bayangmu
ku ingin memelukmu dalam pagutan rinduku
walau hanya satu ciuman di tengkukmu
lalu kita menari di ranjang sepi,
sambil menautkan jemari
waktu terus merahim dalam detak dadamu
juga dengus nafas kian tersengal
mendaki menyusuri jiwa
hingga keringat waktu mengucur deras dalam erangan
“mimpikan aku dalam tidurmu”
hingga derit sepi selalu datang kembali
bersenggama dengan rinduku berkalikali
sempurna mimpiku tumpah hingga alpa
berapa anakanak rindu yang terlahir dari rahim waktu
sebab hanya inginku mendekap mimpi itu
lalu menyemainya di ladang hatimu
mungkinkah akan tumbuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar