jika aku salah menafsir sebuah penantian hati
maafkan aku yang keluh, karena phobiaku kehilanganmu
jika aku lama memeram rindu dari jarak yang kian jauh
dimana detak waktu tak pernah lagi bisa mengisi rencana
ingatkan aku dari amnesiaku
sebab persimpangan adalah tekateki hati
yang senantiasa mencari jawaban tempat harap bernaung
dimana musim tak pernah sua
meski takdir bisa kita yang tentukan,
tapi tak punya keberanian untuk mewujudkannya
kita rapuh dalam dekap raga
lalu sepakat memilih jalan tanpa hangatnya pelukan
hanya kedip monitor pelepas dahaga jiwa
tempat senyum dan rindu memuara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar