I.
pada helai kalender yang selalu gugur
kita selalu melingkari hari dalam rindu
lalu mengkalkulasi tahun dalam usia
tapi jejak waktu selalu risau di jagal rindu
perempuan ku
di bawah kaki senja yang sungsang
ku selalu menorehkan pusi
yang paling puisi pada sabana gersang
memohon aroma hujanmu agar datang bertandang
jadikan hatiku semiII.
ku pintal waktu
sambil menenun percakapan rindu
layaknya requem
isyarat teduh dalam damai
berlaksa senja tersapu waktu
lewat sungging senyummu
di teluk bibirmu pesan terbenam
malam yang lindap sayu, kibaskan gelisah
didadaku, rindu berkarat tak henti bergerak
meski tahuntahun bersimpuh ringsut dipangkuanmu
tempat kuletakkan doadoa penantian
agar cinta tetap terjaga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar