Minggu, 19 Agustus 2012

MENGENANG TRAGEDI PASURUAN



seharusnya dalam bulan penuh rahmat
memberi adalah nikmat, dari kerinduan jiwa
sepanjang hayat sebab perjalanan waktu begitu singkat
kini,… di negeri tanpa jiwa
hanya roh kedegilan yang menguasai
ragu selalu di bagi dalam setiap kalbu
sehingga manusia berupaya menjadi hewan
laiknya hukum rimba
memberian untuk duafa selalu menguji kekuatan
dalam kelemahan iman
hingga semakin jauh melangkah
meninggalkan hati
lalu mengaburkan arti dari fitri itu sendiri
semoga fitri kali ini tidak ada lagi korban
layaknya tragedy pasuruan  2008

Tidak ada komentar: