retas mata hujan belumlah redah
gegas semangatnya berlomba
melunturkan debu_debu jalanan
dinginkan hari dari teriknya hati
semaikan benih kenangan yang telah terkubur
kini rinainya membasuh hati
dalam gigil kegamangan aku jadi ingat kamu
yang selalu tak pernah berhenti menghujaniku
dengan perhatian_perhatian mu yang hangatkan hari_hariku
keciplak sepasang kaki telanjang berlari di depanku
tak sengaja perciknya mengotori sebahagian kemejaku
kemeja putihku, seputih rinduku saat ini untuk mu
aiih aku jadi teringat kamu lagi,yang tak pernah puas
memercikkan rindu_rindumu ke dalam jiwaku
betapa tidak, saat ini aku menguak ceria sendirian
membelah kumpulan bahagia bocah_bocah berlarian
di tengah derai hujan tanpa memperdulikan
sakit juga derita yang mengintai dengan jeratnya
yang ada hanya tawa riang penuh kemenangan
meski luka dan perih di sekujur badan
aku jadi ingat waktu kecil kita, ketika kamu terjatuh
ada luka di tangan dan kakimu yang membawah cerita
cerita juga kenangan di setiap saat
ya cerita tentang kamu dan memang hanya kamu yang ada di hatiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar