PENANTIAN
inilah yang ku takutkan dari dirimu
kau meninggalkan cinta ku berjalan
sendiri,
sedangkan kau tahu hatiku selalu
saja tersesat
kini semua telah berubah
tak lagi bocah
ada jurang,
sangat tak mungkin dilewati bersama
sadar akan suatu ikatan sakral
meski kadang tak lagi sakral
aku masih menunggumu dalam lengan
malam
dengan secangkir kopi yang mulai
dingin
tapi tak pernah kau mampir tambatkan
resahku
jujur cemburu ini membakarku
hingga bayangnya menutupi sinar
rembulan
menebar segala curiga,..
tunggulah aku
di stasiun yang sama saat sua dulu
saat ini biarkan bunyi derit rel dan
roda selalu getarkan dada
sebab ada impian yang masih penat
penuh asa
yang selalu membuatku menatapmu
dalam bayangbayang rembulan pasi
baiklah sayangku
aku tak akan pernah mendendam
pergimu
meski hatiku saat ini kering dan
nyaris patah
hingga sunyi menanggalkan resah
aku hanya mampu menelan getirnya
kenyataan
aku hanya mampu menelan getirnya
kenyataan
dengan menerima perihnya sebuah
kesepian
hanya satu yang kupunya
kesabaran,….menunggumu hingga fajar
meretas mimpi
sebab kini semua telah berubah
kita tak lagi bocah
yang harus menangis
meski itu kadang bisa kita lakukan
hingga musim semi merembesi dada
walau tak sepelangi musim lalu
tapi selalu kau semai perhatian juga
cemburu
yang membuat hatiku terjerat
aku selalu rindui kamu sayang
aku tetap menantimu,..
meskipun waktu menuakan raga
ini,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar