senja yang beku
dalam gigil kesendirian
meluruhkan musim
yang tak mampu kuhitung dengan
simpoa
jujur akan kulipat rapi
dalam almari waktu
seluruh selimut kenangan yang tak
bertepi
sebab hanya kamu
selimut yang menghangatkan
kerinduanku
semestinya tak menyalahkan kehendak
dengan memaku pigura bahagia
bersamamu
karena dinding akan menerima luka
yang semakin karib dengan kesedihan
ingin kutuang asinnya airmata
bukan sebagai rintihan
tapi rangkuman rasa sakit yang
paling kejam
dalam menikam rasa cinta
hingga tak mampu menterjemahkan
rindu
saat ini aku tak lagi mengharapkan
sebuah pelukan yang paling ibu
sebab setiap sudutnya telah
tertanam kamboja
yang menjadi muara
sebagai Tuhan untuk kesepianku yang
merahim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar