dengan maaf yang telah karam
masihkah hati menetaskan ikhlas
sementara airmata tak lagi berlubuk
saat kenangan satusatu mulai meninggalkan
ruang rindu
yang dulu pernah ku puja
laiknya relief pahlawan
yang mengenang sejarah kotanya
saat meledak dalam perang rindu
ketika kehilangan kehangatan peluru
didada
sisahkan rintih pelengkap sepi
yang selalu mengetuk pintu hati
pada guratannya yang retak
banyak genangan kenangan yang
tersisa
ketika rindu kehilangan pesannya
kembali egoku tersungkur
dalam genangan kesedihan
yang mencari muara
sebagai Tuhan untuk kesepiannya
(rindu kehilangan pesan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar